Pages

Saturday, October 16, 2010

BUDIDAYA KUTU AIR

banyak orang yang mencoba berternak kutu air tidak berhasil, bahkan salah satu peternak cupang senior mengatakan kutu air tidak mungkin di budidayakan,dia mengambil kesimpulan itu setelah mencoba semua cara budidaya kutu air di berbagai website dan forum dan semuanya 100% gagal. setahun lalu saya juga mencoba lewat cara-cara di internet dan 100% gagal semuanya. karena farm saya yang sekarang ini jauh sekali dari penjual cacing sutra ( PP sekitar 2 jam) maka saya mencoba mencari alternatif lain,awalnya tertuju pada artemia...ternyata repot sekali ketika menetaskannya, sedangkan artemia instan sangat mahal.karena itu saya ngak jadi beli artemia. ketika di forum maskoki ada yang jual induk kutu air raksasa import saya berminat sekali tapi ketika ukuran kutu airnya bisa sebesar kacang hijau saya pikir percuma juga karena guppy sulit makan kalo kutu airnya sudah sebesar itu. kesimpulan yang saya dapat kalo kutu air raksasa bisa di ternak harusnya kutu air biasa juga bisa diternak menggunakan teknik yang sama.

1 minggu lalu saya beli kutu air di irba seharga 1000 rupiah,beli di penjual sekaligus peternak cupang kemudian kutu air tersebuat saya taruh di akuarium yang berisi air sumur(air tanah) + aerator (menggunakan keran sehingga tidak terlalu kencang) kemudian saya kasih susu bubuk, keesokan harinya (senin) semua kutu airnya 100% mati semua sehingga saya berkesimpulan ternyata ternak kutu air menggunakan susu bubuk tidak berhasil.hari ke 2( selasa ) siang di akurium itu saya melihat ada semacam sebuk putih melayang-layang,kemudian saya ambil senter,ternyata itu serbuk putih itu hidup dan berenang,jumlahnya sangat banyak menurut saya ini anaknya kutu air yang mati hari senin. kemudian saya kasih susu bubuk yang sudah di encerkan dengan air panas dan di tambahkan air PDAM sebanyak 500 ml. kemudian saya masukan semuanya ke akuarium tersebut setiap harinya, pada hari kamisnya kutu air sudah besar-besar dan beranak pinak. kemudian saya ambil sedikit kutu air dan saya taruh di akuarium yang berisi air hijau( green water) tanpa aerator. keesokan harinya(jumat) kutu air yang di akuarium green water hidup semua dan beranak pinak bahkan sampai hari ini kutu air yang di akuarium green water sangat banyak padahal tidak saya beri susu bubuk dan aerator. demikin pengalaman saya berternak kutu air ( dahpnia ).


bener paling gampang pake green water karena ngak usah kasih makan apa2,soalnya tuh kutu air makan green water jadi lama kelamaan airnya jadi bening dan harus segera di isi green water lagi supaya ngak kelaperan tuh kutu air.
kalo tanpa green water harus kasih air susu tiap hari. susunya untuk akuarium 1 meteran cukup 1/3 sendok teh kemudian di encerkan dengan air panas 40 ml, setelah itu baru di tambahkan air dingin 500ml supaya air susunya jadi dingin. ketika di masukan akuarium airnya akan berkabut putih tipis, kalo udah bening di masukan air susu lagi. biasanya airnya jadi bau karena takaran susunya kebanyakan, kalo takarannya pas tuh air ngak akan bau sama sekali kok. dan susunya susu yang berwarna putih ya. (kalo pake susu coklat jadinya gimana ya?)



Kalau boleh tau, Green Water itu apa?, Apa air yang sudah kita jemur berhari hari trus ada lumutnya gitu di Aquarium atau bagaimana, tolong penjelasannya karna saya baru mau beternak Ikan Cupang tapi susah sekali mencari kutu air, kalau bisa ternak kutu air sendiri kan bisa lebih enak, Terima Kasih.

air yg berubah warna menjadi hijau karena pengaruh sinar matahari, banyak plankton2 yg tumbuh di air hijau sebagai sumber pakan kutu air



wah..rupanya teman2 di sini masih banyak yang bingung budidaya waterfleas alias kutu air alias moina sp...nanti saya tampilkan deh kolam breeding kutu air..kalo temen2 pake greenwater..saya pake sistem brown water (air cokelat)..bedanya kalo green tentu source foodnya mayoritas green algae..kalo brown water..source foodnya brown algae & protozoa...bedanya juga kalo pake green water kutu air biasa berwarna putih..kuning bahkan hijau.kalo pake brown water..kutu air bisa berwarna merah...kaya karotenoid yang biasa terdapat pada diatom (ganggang coklat).kunci kesuksesan budidaya kutu air dr pengalaman saya..
1. harus out door, terkena cahaya matahari
2. ganti air total..setelah panen.
untuk nutrisi..yang murah meriah adalah pupuk kandang..saya biasa pake pupuk kotoran ayam..kelebihanya bersifat alami n merangsang tumbuhnya protozoa..bakteri n diatom yang adalah makanan dari kutu air...kutu air bisa berwarna merah2 saat dipanen.tentunya sebelum dikasihkan ke ikan kutu air harus dicuci sampai bersih.

untuk pupuk kandang yang digunakan adalah yang sudah kering..atau cukup matang..atau paling tidak sudah dibiarkan minimal 1 minggu(sdh mengalami fermentasi alam..sehingga kadar ammonia sdh berkurang).Nah untuk perbandingan..contoh di kolam saya ukuran 2x1x40 cm saya beri dosis kira2 2-3 kilo pupuk kandang.hari ditebar pupuk hari itu juga kutu air ditularkan agar segera menulah n mewabah ke seluruh kolam , goyang2kan kantong yang berisi pupuk sampai suspensinya merata ke seluruh kolam..bisa anda lakukan setiap hari atau 2 hari sekali secukupnya.air yang bagus buat kutu air berwarna kecoklatan..(kaya protozoa n diatom)..nah tunggu sekitar 4-7 hari..4 hari bila kutu air yang anda tularkan banyak..7 hari bila kutu air yang anda tularkan cukup.PANEN. kutu air yang baik berwarna merah kecoklatan..atau coklat kemerahan.. biasanya saya bisa panen sampai 4 hari berturut2 tergantung yang diambil.Nah setelah kutu air habis..biasanya siklus air akan berubah..air biasanya menjadi..hijau muda.. hitau tua.. hijau botol... n kalo parah jadi hijau kebiruan.Air kalo hijau muda biasa banyak mengandung clorella(green algae) ini masih bagus buat makanan kutu air..tapi kalo sudah berubah ke hijau tua..hijau biru..air banyak mengandung Blue Green Algae (biasanya plankton oscillatoria)..ini nih yang gak bagus..kutu air biasanya berkurang n digantikan dengan ciclops (sejenis udang renik juga) sayangnya ciclops tidak baik buat ikan bahkan jadi parasit..karena itu setiap kutu air habis selalu air saya ganti total n diberi nutrisi baru..semoga CLEAR dengan ulasan ini.helmi_aquafish
egg


http://forum.o-fish.com/viewtopic.php?f=28&t=26773

BUDIDAYA IKAN GURAME

Ikan gurami merupakan ikan air tawar yang sampai sekarang masih menjadi favorit sebagai ikan konsumsi, dengan rasanya yang sangat nikmat ikan ini termasuk dalam golongan ikan mewah dalam ikan konsumsi. Banyak rumah makan menggunakan ikan gurami sebagai menu termahal dari daftar makanan mereka. Budidaya ikan gurami semakin digemari karena harganya yang mahal serta pembudidayaannya yang tidak terlalu sulit.

Jenis ikan gurami yang dibudidayakan sebagai ikan konsumsi adalah:

- Ikan gurami angsa, memiliki panjang tubuh sampai dengan 65 cm dan berat tubuh bisa mencapai 6 – 12 kg per ekor. Warna tubuh abu – abu dengan sisik relatif lebar. Di daerah sunda biasa dikenal sebagai gurami soang atau gurami galunggung.

- Gurami Jepang atau nama lainnya adalah gurami jepun, panjang tubuh lebih pendek dibandingkan gurami angsa. Memiliki warna tubuh abu – abu kemerahan terutama ada ujung sirip – siripnya. Memiliki bentuk sisik kecil dan berat mencapai 3.5 kg dan panjang maksimal 45 cm.

- Gurami Bluesafir, memiliki ciri fisik hampir sama dengan gurami yang lain namun memilii warna merah muda cerah. Berat maksimum mencapai 2 kg per ekor. Produktivitas telur mencapai 5000 – 7000 butir.

- Gurami Paris, warnanya merah muda cerah tetapi kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik – bintik hitam diseluruh tubuh. Berat maksimum mencapai 1,5 kg, dengan produktivitas telur 5000 – 6000 butir

- Gurami perselen, memiliki warna merahmuda cerah dengan ukuran kepala relatif kecil. Kelebihannya adalah dalam menghasilkan telur jumlahnya bisa mencapai 10.000 butir setiap kali pemijahan. Gurami jenis ini adalah yang paling sering dicari sebagai benih unggul. Berat induknya mencapai 1, – 2 kg.

- Gurami Bastar, tubuh jenis gurami ini agak kehitaman tetapi warna kepalanya putih. Bentuk sisik nya agak lebar, laju pertumbuhannya termasuk cepat namun jumlah telur yang dihasilkan tidak terlalu banyak hanya 2000 – 3000 butir setiap kali pemijahan.

- Gurmi kapas, memiliki warna putih keperakan mirip kapas dengan bentuk sisik yang cukup besar. Benih gurai jenis ini dapat tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai 1 kg dalam waktu sekitar 13 bulan semenjak menetas. Priduktifitas telurnya bisa mencapai 3000 butir setiap kali pemijahan.

- Gurami batu, memiliki warna hitam dengan sisik yang kasar. Pertumbuhannya cenderung lambat dibandingkan jenis yang lain. Beratnya hanya mencapai 0,5 kg dalam waktu 13 bulan semenjak menetas.

Pakan ikan gurami

Ikan gurami termasuk dalam ikan pemakan segala atau omnivora. Di habitat asalnya ikan inimemakan fioplankton, zoo plankton, serangga dan daun tumbuhan lunak. Pada saat dewasa guramilebih suka memakan tanaman anir seperti azoll mata lele ), lemna, Hydrilla ( ekor kucing ) Ceratopgyllum, myriophyllum ( ekor tupai, pistis ( apu – apu ), kangkung, dan genjer. Untuk pembudidyaan gurami di kolam umpan alaminya adalah daun talas ( daun sente ), daun pepaya, daun ubi kayu ( singkong ) dan kangkung. Saat dibudidayakan, ikan gurami dapat dioptimalkan pertubuhannya dengan memberinya pelet.

Teknologi budi daya

Ikan gurami termasuk ikan yang pertumbuhannya lambat jika dibandingkan dengan yang lain, meski pertumbuhannya lambat, namun pertumbuhannya dapat dipacu dengan pemeliharaan yang baik seperti penebaran pakan yang tepat, pengelolaan air yang sesuai, dan pemberian pakan yang tepat serta penanggulangan penyakit dan hama. Pemeliharaan yang baik akan membuat tingkat kehidupan ikan gurami bisa meningkat sampai 85 – 90 %. Berdasarkan minat para peternak, jenis ikan gurami yang paling sering dibudidayakan adalah jenis gurami blausafir, gurami angsa, dan gurami paris. Karena ketiga jenis gurami tersebut memiliki jumlah telur yang sangat banyak, lebih dari 5000 butir per periode bertelur. Namun jika anda memilih yang pertumbuhannya paling cepat anda bisa memilih gurami jenis bastar. Karena jenis ini memiliki ukuran yang paling besar dan daya tubuhnya relatf kuat dan laju pertumbuhanya relatif cepat.

Pola Bisnis Budidaya Gurami

Pola budidaya gurami dapat disesuaikan dengan kecenderungan dan permintaan pasar, hal ini dikarenakan aspek perkembanganya yang relatif mudah yakni bisa memijah sepanjang tahun ( tanpa mengenal musim ) artinya, pembudidaya bisa mengembangkan ikan gurami sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan dana dan luas kolam yang dimiliki.


Jenis makanan ikan gurame

Ikan gurame merupakan jenis ikan pemakan tumbuhan (herbivora). Ketika pada ukuran benih ikan gurame bersipat carnivora, oleh sebab itu jenis pakan yang diberikan pada waktu gurame ukuran benih yaitu berupa kutu air (Daphnia), cacing sutra. Sipat herbivora pada ikan gurame yaitu terjadi ketika ikan gurame telah dewasa. Adapun jenis pakan yang biasa diberikan pada ikan gurame yaitu sebagai berikut :
1. Daun talas/ daun keladi
2. Daun Sente
3. Daun singkong
4. Daun kangkung
5. Daun ubi jalar
6. Daun pepaya
7. Tauge : tauge kacang hijau, tauge kacang merah, tauge dari bibit padi muda
8. Labu
9. Pakan buatan (pellet)
10. Jagung rebus
11. Dedak
12. Ampas tahu
13. Bungkil kacang



Penyakit – penyakit yang menyerang ikan Gurami:

penyakit ikan gurame
- Penyakit Argulus Indicus atau kutu ikan, Penyakit ini disebabkan oleh parasit Argulus Indicus yang sumber penularannya adalah udang renik. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama fish lae atau kutu ikan. Kutu ini akan menempel dan menggigit mangsa sehingga berdarah. Penularannya adalah melalui air dan melalui kontak langsung dengan ikan lain, biasanya penyakit ini sering muncul pada kolam ikan yang kualitas airnya buruk. Cara penyembuhannya adalah dengan merendam ikan yang sakit ke dalam air garam 10 -15 g/liter selama 15 menit. Sebaiknya untuk menghindari ikan tertular kembali, anda menambahkan larutan garam 10 – 15 g/m2 untuk membunuh kutu air

- Penyakit Dactylogyrus dan gryodactylus, dua nama ini adalah sejenis cacing parasit yang tumbuh berkembang dikarenakan kualitas air yang buruk, pakan ikan yang kurang atau kepadatan kolam yang terlalu penuh. Jenis Dactylogyrus menyerang insang ikan, gejalanya adalah menurunnya nafsu makan dan ikan gurami sering terlihat berbaring dengan dengan posisi insang yang terbuka, sedang jenis Gyrodactylus menyerang bagian sirip ikan. Cara perawatannya adalah dengan memperbaiki kualitas air yang berada di kolam dengan menggantinya dengan air yang baru, dan menambahkan garam sebanyak kira2 40 gram/m2. Jika penyakit sudah sangat parah anda bisa merendam ikan dalam larutan garam selama 1 malam.

- Mata Belo, Gejala awal serangan penyakit ini adalah ikan menjadi kurang aktif, malas, nafsu makan berkurang dan ikan sering ke atas permukaan air. Disusul dengan bola mata yang membengkak dan akhirnya ikan ini menjadi buta dan mati. Penyakit ini disebabkan oleh sejenis cacing. Cara pengobatannya adalah dengan menghentikan pasokan air selama 24 jam, lalu masukkan garam sebanyak 1kg/m2 , besok harinya air dikuras dan diganti dengan air yang baru.

- Jamur, pada tubuh ikan gurami yang terinfeksi jamur akan muncul benang – benang berwarna krem seperti kapas, biasanya pada kulit tubuh yang terluka. Jenis jamur yang menyerang ikan gurami adalah Saprolegnia dan Achyla. Jamur ini akan menyebabkan ikan menjadi lemah karena kurang makan, sehingga bisa memicu penyakit lain muncul. Cara penyembuhannya adalah dengan memberikan garam ke dalam kolam dengan jumlah 400g/m2 selama 24 jam untuk kemudian diganti besok harinya, selain garam bisa juga dipakai malachyte oxalate sebanyak 1 mg/l air selama 12 jam. Bisa juga menggunakan larutan formalin 200 ppm selama 2 jam.

- Bakteri, jenis bakteri yang menyerang ikan gurami adalah bakteri Aeromonas sp, dan Pseudomonas sp. Gejala yang muncul yaitu terdapat luka berdarah tubuh, perut membesar, lendir mencair , sisik mengelupas dan muncul borok ditubuhnya. Dalam jangka waktu dekat ikan akan melemah, mengambang di permukaan air dan akhirnya mati. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan merendam ikan dalam larutan oxytetracycline 2 – 5 mg/l selama 24 jam, dan tindakan ini dilakukan berulang 3 kali. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan merendam ikan yang terinfeksi bateri dengan larutan matachite green oxalat 0,5mg/l selama satu jam , selang 1 jam kemudian deberi umpan makanan yang lebih dahulu diberi kandungan oxcytetracycline 60mg/kg pakan, dan diulang selama 7 hari berturut – turut.

- Bercak Putih ( White Spot ), jenis penyaki ini desebabkan oleh parasit yang bernama Ichthyophtbyrius. Ciri – ciri ikan yang terkena penyakit white spot yakni munculnya bercak – bercak putih pada bagian kulit. Biasanya ikan yang terkena serangan white spot akan menggosokkan badannya pada lingkungan di sekitarnya, serta mulut ikan gurami tampak kembang kempis seperti kekurangan oksigen. Cara perawatan dari penyakit ini adalah dengan merendam ikan gurami dengan ke dalam air yang diberi larutan formalin sebanyak 25 mg/l. dan di tambahkan malachine green oxalat sebanyak 0,2 mg/l selama 24 jam.

diambil dari buku : Budidaya Gurami, pengarang Tim Agromedia Pustaka

BUDIDAYA CACING SUTRA

Bentuk tubuh cacing ini menyerupai rambut dengan panjang badan antara 1-3cm dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas-ruas. Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 13% lemak dalam tubuhnya.

Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak
lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah
menjadi dua sebelum menetas.

Bahan organik yang baik untuk digunakan oleh cacing sutra adalah
campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur. Berikut teknik budidaya cacing sutra:

1. Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam
Note: Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan
membawa bakteri patogen.

2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.

3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2.

4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.

5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter / detik

6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra atau cacing rambut memang telah sejak lama dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif pakan ikan. Harga jual yang relatif tinggi, membuat bisnis cacing sutra cukup banyak dilirik orang.

Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami teknis pembudidayaan cacing sutra ini. Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan dalam pembudidayaan cacing sutra.

• Lahan uji coba berupa kolam tanah berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur.

• Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau kijing.

. Pipa air keluar atau pipa pengeluaran dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.

. Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya.

Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.

. Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.

. Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dan tidak terdapat lumpur yang keras.

. Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.

. Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudian sebar secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.

. Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.

. Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.

. Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.

. Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar gumpalannya buyar.

. Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata.

. Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.

7. Panen
Cacing Bisa dipanen setelah 8-10 hari.

sumber : Bambang Sunarno, IN AzNA Books, 2010

http://hobiikan.blogspot.com/2010/06/cara-pintar-budidaya-cacing-sutra.html