Meningkatkan Kualitas Tidur
TIDUR, tentu tidak sekadar mematikan lampu, berbaring di kasur, berselimut, memejamkan mata, kemudian tidur pulas. Bagaimana bisa tidur pulas kalau kamar tidurnya berantakan bak kapal pecah, pengap, berdebu, dan menjadi sarang nyamuk (risiko demam berdarah)? Bisa-bisa Anda begadang setiap malam atau terpaksa tidur sekadarnya, dan jangan heran jika keesokan hari badan terasa keju linu dan rentan penyakit.
Kamar tidur merupakan ruang yang paling pribadi, dan paling lama didiami, setidaknya lebih dari 6-8 jam per hari. Secara psikologis, penataan kamar tidur yang tepat akan membuat penghuni beristirahat tenang, nyaman, dan badan menjadi segar sehingga kita dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat dan bugar.
Kamar tidur merupakan ruang yang memerlukan sentuhan khusus, mulai dari penataan ruang, pemilihan warna, hingga keperluan perabot. Kamar tidur bukan tempat sekadar tidur, namun tempat berelaksasi memulihkan kesegaran dan kesehatan metabolisme tubuh. Dengan sentuhan sedikit, kamar tidur dapat tampil cantik, menawan, dan lebih sehat.
Secara fisik, kamar tidur harus memiliki luas ruang yang cukup lega. Kamar tidur menyediakan bukaan-bukaan jendela, ventilasi, dan bisa ditambah skylight, yang cukup untuk menjamin kelancaran sirkulasi udara segar dan cahaya alami.
Kelancaran sirkulasi udara akan menjaga kesegaran udara dalam ruang dan menekan pemakaian alat pengondisian hawa (AC), terutama di siang hari. Tinggi plafon yang rendah dapat menimbulkan efek menekan yang bisa membuat pemakai menjadi stres. Tinggi minimal setidaknya 2,75 meter.
Biasakan membuka jendela di pagi hari, pukul 05.00-09.00, untuk penggantian udara dalam ruang dengan udara segar yang baik untuk kesehatan. Keteduhan pepohonan di sekitar rumah dapat membantu menghadirkan kesejukan kamar di siang hingga sore hari dan melupakan AC.
Bukaan jendela yang lebar dan panjang hingga menyentuh lantai memberikan siraman sinar Matahari yang berlimpah ke dalam kamar tidur yang sangat bagus untuk menghangatkan dan membunuh kuman bakteri dalam ruangan di pagi hari. Keteduhan pepohonan di sekitar rumah membantu penyerapan panas Matahari siang hari, sekaligus tetap mampu menerangi ruangan dan meniadakan pemakaian lampu di sepanjang pagi hingga sore hari.
Peletakan skylight di atap kamar tidur juga memberikan pesona tersendiri. Selain sebagai sumber pencahayaan alami dan penghawaan udara, skylight mampu menghadirkan alam langit biru (siang hari) dan taburan bintang serta sinar rembulan (malam hari) masuk ke dalam kamar tidur.
Suatu hal yang masih langka dilakukan para perancang dan penghuni rumah, tentunya dengan tetap mempertimbangkan faktor keamanan lingkungan rumah.
Penataan kamar tidur juga disesuaikan dengan pemakai utama kamar. Kamar tidur anak-anak lebih diarahkan pada suasana kamar yang cerah ceria yang mampu menstimulasi imajinasi kreatif si anak.
Gambar-gambar dari dongeng anak dan tokoh-tokoh kartun merupakan media yang umum dipasang untuk menghiasi kamar guna memperkenalkan alam. Bagi kamar remaja, nuansa romantis biasa menghiasi kamar gadis, sedangkan nuansa sportif dengan hiasan poster-poster idola tokoh heroik, atlet, atau pemusik lebih mendominasi kamar jejaka.
Kamar orangtua lebih menghadirkan suasana yang tenang dan elegan. Keterpaduan warna senada lantai, dinding, plafon, dan perabot dengan nuansa etnik tradisional dan dekat dengan alam cenderung mendominasi kamar tidur ini.
Komposisi pemakai kamar tidur, perabot, dan luas ruang harus seimbang. Perabot yang diletakkan dalam kamar diseleksi sesuai dengan kebutuhan utama pemakai dengan keterbatasan ruang yang ada. Pemilihan prioritas perabot dipan, meja rias, meja belajar, lemari pakaian, dan perlengkapan lainnya sedapat mungkin hanya yang paling penting saja yang dimasukkan dalam kamar tidur. Lagi pula kamar tidur bukan gudang tempat penyimpan barang.
Bagi penghuni rumah mungil, kamar tidur perlu ditata lebih optimal dan efisien. Perabotan jangan terlalu banyak, sesuaikan dengan kebutuhan utama pemakai kamar tidur. Terlalu banyak perabot hanya akan menambah beban pemeliharaan kebersihan kamar. Jika tidak, perabot merupakan tempat empuk sarang debu dan nyamuk.
Bagi yang memakai dipan tempat tidur, kolong tempat tidur dapat dimanfaatkan sebagai lemari tempat menyimpan pakaian, aksesori, dan perlengkapan pribadi lainnya. Untuk ruang belajar atau ruang kerja dapat memakai ruang keluarga atau ruang makan di dalam atau teras belakang yang asri. Kamar tidur pun dapat digunakan secara optimal untuk beristirahat penuh tanpa gangguan pekerjaan.
Bagi yang memiliki ruang lebih luas, kamar tidur dimungkinkan dibuat walk-in closet yang tengah tren di kalangan menengah atas.
Untuk menjaga kelancaran sirkulasi udara disarankan berhati-hati bagi pemakai kasur bantal kapuk dan karpet. Bagi penghuni kamar yang mengidap alergi sebaiknya tidak memakai perabot tersebut. Kini telah banyak beredar kasur jenis spring bed yang lebih baik untuk kesehatan tidur. Jika kasur yang dipakai masih jenis kasur kapuk, penghuni harus rajin menjemur dan membersihkan tempat tidur seminggu sekali.
Keterbatasan luas ruang merekomendasikan barang-barang elektronik (televisi, telepon biasa/seluler, radio, atau komputer) ditaruh di luar kamar tidur, seperti di ruang keluarga atau menyediakan khusus ruang kerja/belajar di bawah tangga. Pengurangan atau peniadaan barang elektronik di kamar tidur dilakukan untuk meminimalisasi pencemaran gelombang elektromagnetik (elektrosmog) yang kurang bagus bagi kesehatan dalam jangka panjang, apalagi untuk kamar tidur anak-anak.
Pemilihan nuansa warna kamar tidur harus dilakukan dengan tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas kamar tidur lebih sehat. Karakter ruang yang baik dan pemilihan warna yang tepat sesuai dengan kepribadian dapat menciptakan kualitas hidup sehat yang bersifat menenangkan secara fisik dan mental pemakai kamar tidur.
Warna lembut bumi gradasi hijau daun, biru laut, ungu tua, atau coklat tanah menciptakan efek menenangkan, sesuai untuk penghuni aktif yang perlu "didinginkan". Untuk warna hangat cerah gradasi kuning, oranye, atau merah, mampu menstimulasi semangat beraktivitas, sesuai untuk penghuni pasif yang perlu "dirangsang".
Hindari warna-warna masif (block) atau gelap, seperti hitam, biru tua atau hijau tua, karena akan membuat kesan ruang "menekan" dan dapat memicu depresi penghuni rumah. Permainan gradasi warna dari gelap (lantai/tanah), sedang (perabot, dinding/ pepohonan), hingga terang (plafon/langit) menciptakan kesan ruang alami yang harmonis dan siap mengantar mimpi indah Anda.
Kamar tidur yang nyaman untuk beristirahat memberikan terapi psikis dan fisik secara langsung yang sangat baik untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuh penghuni rumah. Kini penghuni dapat berelaksasi dengan gratis dan sehat di kamar tidur sepuasnya.
Namun, jangan lupa untuk tetap rajin membersihkan kamar tidur setiap hari. Maka, sempatkanlah segera membenahi kamar tidur Anda. Tidur nikmat, tidur sehat.
Sumber : [url]http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/12/rumah/907661.htm[/url]
Tuesday, May 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment